#SIP
CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusi CBIS
Perkembangan program-program komputer yang sengaja dirancang
untuk memudahkan manajemen dalam mengelola informasi sangat pesat. Aplikasi di
berbagai bidang pun semakin luas, terutama aplikasi dibidang bisnis yang
dimaklumi sebagai indikator kemajuan suatu peradaban manusia. Pada dunia bisnis
dikenal beberapa jenis aplikasi program komputer untuk mendukung kinerja suatu
bisnis, seperti apikasi yang berkaitan dengan psikologikasi yang berkaitan
dengan bidang pengambilan keputusan, aplikasi yang berkaitan dengan bidang
informasi psikologi bahkan sampai kantor maya (Virtual office) dan
sistem berbasis pengetahuan. Seluruh apikasi pragram komputer atau lebih
dikenal dengan software dibidang bisnis tersebut dikenal dengan istilah sistem
informasi berbasis komputer (dalam Saliman, 2012).
1.
Pengertian CBIS
Computer based information system - CBIS (sistem
informasi berbasis komputer) adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan
penyebaran informasi yang mengendalikan peranti keras dan lunak komputer. CBIS
(Computer Based Information System) mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.
Menurut Sihete (2014), Computer Based Information System
(CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis
pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit
pembangit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem
informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan
akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
CBIS memiliki lima subsistem, yaitu sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem otomatisasi perkantoran, dan sistem ahli. Setiap subsitem ini dapat memberikan informasi yang akan digunakan dalam manajemen kualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi system informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang ya
CBIS memiliki lima subsistem, yaitu sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem otomatisasi perkantoran, dan sistem ahli. Setiap subsitem ini dapat memberikan informasi yang akan digunakan dalam manajemen kualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi system informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang ya
2.
Evolusi
Menurut Saliman, dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat
dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu
organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan
akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (system life
cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2)
Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan.
Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya
berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga
dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat,
sifat dinamis kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi,
sehingga sistem itu harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk
suatu pola lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus
diganti, suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus
mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung
jawab atas siklus hidup sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer
sebagai pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Manajer ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya
komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam perusahaan.
Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Tahapan perkembangan tersebut yaitu :
1. Berfokus pada Data (electronic
data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan key
driven book keeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan
informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi
(SIA).
2. Berfokus pada
Informasi (information management system – IMS)
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond mcLeod, Jr). Integrasi
manusia atau mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi
operasional manajemen dan pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon
B. Davis). Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung
yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan
untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang
berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk
menghasilkan informasi manajemen.
- Elemen-elemen SIM : Hardware, Software, Procedure, Database, Model
- Tujuan : Memenuhi Kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan .
3. Berfokus pada
Komunikasi (office automation – OA)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di
antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference),
voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring,
facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya
dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual
office). Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang
berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun
diluar perusahaan.
- Fungsinya : Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
- Tujuan Otomatisasi Kantor: Penghindaran biaya, Pemecahan masalah kelompok, Sebagai pelengkap,
- Aplikasi Otomatisasi Kantor: Word Processing, Email, Voice mail, Electronic calendaring, Audio Conferencing, Video conferencing, Computer conferencing, Facsimile transmission, Video text, Imaging, dan Dekstop publishing.
4. Berfokus pada Konsultasi
(artificial intelligence/expert system – AI/ES)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu
memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Ide dasar AI
adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran
logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang
menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk
pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases
systems).
- Komponen sistem pakar :
a) User interface, memungkinkan pemakai untuk
dapat berinteraksi dengan sistem pakar
b) Knowledge base, menyimpan pengetahuan gabungan
yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
c) Inference engine, memberi kemampuan penalaran yang
menginterpretasikan isi dari knowledge base.
d) Development engine, digunakan oleh ahli dan
analisis sistem untuk menciptakan sistem pakar.
daftar pustaka
Fatta, H.A (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Gaol, C. J. L., (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
http://www.teach-ict.com/contributors/mark_bebbington/Computer_Based_Information_System.doc
Laudon, K.C. & Laudon, J.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Umar, H. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses tgl 13 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar